Berita Bisnis – Prof Eka Suaib, Guru Besar Universitas Halu Oleo Kendari meyakini Presiden Joko Widodo dapat mewujudkan cita-cita kepemimpinannya. Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat mengagendakan Nawacita atau 9 Pokok cita-citanya di awal kepemimpinannya 2014.
Nawacita digunakan sebagai fokus pembaruan Indonesia agar memiliki kedaulatan secara politik, serta mampu mandiri dalam melakukan pengelolaan ekonomi dan memiliki kepribadian yang berbudaya.
Secara istilah, nawacita adalah kata yang berasal dari bahasa Sansekertanawa, yang artinya sembilan dan cita, yang artinya harapan, keinginan, impian. Nawacita lantas diadopsi oleh Jokowi-JK dalam keperluan politik saat mencalonkan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2014 lalu.
Nawacita Presiden Joko Widodo
Adapun intisari dari Nawacita Presiden Joko Widodo tersebut antara lain :
- Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang tepercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
- Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan tepercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.
- Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
- Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan tepercaya.
- Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program “Indonesia Pintar”; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program “Indonesia Kerja” dan “Indonesia Sejahtera” dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 hektar, program rumah kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk rakyat pada tahun 2019.
- Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
- Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
- Melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
- Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinnekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
Tanggapan Prof Eka Suaib
Menurut Prof Eka Suaib, Presiden Jokowi ialah pemimpin yang lahir dari sistem yang memungkinkan untuk melakukan berbagai hal dari kepemimpinannya.
“Saya punya keyakinan itu karena gimana pun juga Jokowi dipilih oleh sistem yang demokratis yang memungkinkan dia dapat merealisasikan semua cita-citanya,” ujar Prof Eka di Kendari beberapa waktu lalu.
Prof Eka Suaib juga menambahkan jika Jokowi merupakan peminpun yang terlahir dan besar dari rahim rakyat. Memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan rakyat agar terwujud cita-cita bangsa tentang kesejahteraan.
“Dia lahir pada sebuah era yang sangat paham tentang bagaimana gestur masyarakat yang butuh perhatian, dan dia mampu melakukan itu. Dia adalah sosok yang betul-betul menyapa rakyatnya, dia betul-betul merasakan apa yang dirasakan masyarakat,” jelasnya.
Diketahui, Jokowi selama kepemimpinannya telah membangun berbagai infrastruktur yang di seluruh pelosok negeri. Tidak lagi Jawa Sentris tapi bertransformasi menjadi Indonesia Sentris. Di sisi ekonomi, Jokowi telah berhasil mendorong hilirisasi mineral agar nilai tambah sumber daya yang ada dimanfaatkan maksimal secara ekonomi.
Sumber :
- Suara.com
- id.wikipedia.org