Berita Terbaru – Baru-baru ini beredar sebuah video penumpang yang marah mencari kapten pesawat. Hal ini lantaran pesawat yang di tumpangi delai berjam-jam dan penumpang berbondong untuk memilih turun dari pesawat karena kesal.
Para penumpang kesal karena penerbangan yang mereka tertunda hingga 3 jam lamanya tanpa keterangan yang jelas. Hal ini seperti yang terlihat pada video unggahan akun Instagram @sisiterangofficial. Namun tak dicantumkan keterangan penumpang penerbangan rute mana yang tampak di rekaman tersebut.
“Penumpang pesawat marah-marah karena jadwal boarding jam 16.40 tapi sampai jam 19.30 belum terbang-terbang,” tulis pemilik video, dikutip Suara.com, Minggu (19/6/2022).
“Mereka protes dan meminta penjelasan, tapi kapten pilotnya tidak keluar menemui mereka,” sambungnya.
Narasi ini sesuai dengan aksi seorang penumpang pria yang tampak di awal video. Penumpang pria itu mengamuk dan mendesak kapten penerbangan untuk keluar memberi penjelasan, tetapi tak dituruti.
Akibat Pesawat Delay, Penumpang Marah Cari Kapten
“Kapten kau keluar! Panggil kapten!” seru pria itu. Namun karena permintaan tidak dipenuhi, penumpang semakin kesal dan berujung kompak keluar dari pesawat.
“Ya udah (kita) kompak,” kata seorang penumpang wanita.
“Ya udah kita turun semua ya,” sambung penumpang wanita yang lain.
Meskipun tidak tercantum nama maskapai yang mendapat komplenan, dari kursi penumpang terlihat nama salah satu maskapai baru di Indonesia.
Kemudian terlihat juga penampilan seorang kru pria yang sekilas tampak di video, yakni mengenakan seragam berwarna krem, menguatkan dugaan kalau maskapai yang bermasalah adalah Super Air Jet.
Video yang semula diunggah oleh akun @sumiati_erwin ini tentu menjadi sorotan publik. Tidak sedikit yang menyayangkan sikap maskapai yang diam-diam saja, padahal seharusnya memberi kompensasi kepada penumpang yang terlambat terbang tersebut.
“Maskapai apa ini? Kalo memang ada penundaan disampaikan kepada calon penumpang, bila waktu penundaan cukup lama, sediakan makanan, minuman sebagai bentuk kompensasi kepada penumpang. Jangan diam-diam aja, mikir!” komentar warganet.
“Coba kalau kita yang telat, mereka mana peduli tiket hangus,” gerutu warganet lain.
“Mungkin di balik ini semua pasti ada hikmahnya,” kata warganet, mencoba berpikir positif akan situasi yang terjadi.
“Kalau delay sampek beberapa jam tanpa keterangan dan pemberitahuan itu sudah keterlaluan banget,” tutur warganet.
“Delay itu biasa dalam penerbangan, tapi maskapai wajib menginformasikan dan ada konsekuensinya buat penumpang,” jelas warganet lain.
“Ada ketidak jujuran dari pihak maskapainya, kalau jujur kan bisa di jelaskan kepenumpang apa sebab nya keterlambatan, apa ada trubel / yang lainya. Karena sudah berjam-jam menunggu hadeuhh,” timpal yang lainnya.
Peraturan Menteri Perhubungan
Merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 89 Tahun 2015, penumpang berhak mendapatkan kompensasi dari maskapai apabila jadwal penerbangan mengalami keterlambatan.
Keterlambatan ini sendiri dibagi dalam 3 golongan, yaitu keterlambatan penerbangan (flight delayed), tidak terangkutnya penumpang dengan alasan kapasitas pesawat udara (denied boarding passenger), dan pembatalan penerbangan (cancelation of flight).
Untuk keterlambatan penerbangan, kompensasi yang diberikan sesuai dengan selisih waktu keberangkatan atau kedatangan dengan realisasinya.
Maskapai melakukan pembatalan penerbangan, penumpang mendapatkan kompensasi berupa penawaran dua alternatif, yaitu pengembalian dana secara penuh tiket yang sudah dibeli (refund) dan pengalihan ke penerbangan berikutnya.
Sementara di Pasal 7 juga dijelaskan bahwa maskapai wajib menyampaikan informasi perihal keterlambatan penerbangan kepada penumpang, bisa melalui media pengumuman atau secara langsung dengan telepon dan pesan layanan singkat, selambat-lambatnya 45 menit sebelum jadwal keberangkatan.
Sumber :
- Suara.com